5 Fakta Menarik tentang Lebah Pembunuh Afrika

Lebah Pembunuh Afrika

Berbicara tentang lebah, jenis yang sering kali terlintas dalam pikiran kita adalah lebah madu yang ramah dan penghasil madu yang lezat. Namun, ada salah satu jenis lebah yang memiliki reputasi yang mengerikan dan menakutkan, yaitu lebah pembunuh afrika .

Lebah pembunuh Afrika, juga dikenal sebagai Apis mellifera scutellata , merupakan jenis lebah afrika yang membentuk sebuah koloni besar. Mereka dikenal dengan agresifitas tinggi dan serangan massal yang mereka lakukan. Meskipun begitu, lebah pembunuh Afrika juga menarik untuk dipelajari. Berikut ini adalah 5 fakta menarik tentang lebah pembunuh Afrika:

Fakta 1: Karakteristik lebah pembunuh Afrika

Lebah pembunuh Afrika memiliki ukuran tubuh yang serupa dengan lebah madu pada umumnya. Mereka memiliki panjang sekitar 1 cm hingga 1,5 cm. Namun, yang membedakan mereka adalah warna hitam yang lebih gelap dibandingkan lebah madu lainnya.

Lebah pembunuh Afrika juga dikenal dengan agresifitasnya yang tinggi. Mereka akan menyerang dengan kerumunan yang besar dan mengeluarkan senyawa feromon untuk memberi tahu anggotanya untuk menyerang. Serangan massal ini dapat menyebabkan bahaya serius bagi manusia dan hewan.

Fakta 2: Area sebaran lebah pembunuh Afrika

Lebah pembunuh Afrika pertama kali ditemukan di Afrika Timur pada tahun 1956. Kemudian, mereka menyebar ke berbagai negara Afrika seperti Angola, Sudan, dan Afrika Selatan. Bahkan, mereka telah mencapai beberapa negara di Amerika Selatan seperti Brasil dan Argentina.

Penyebaran lebah pembunuh Afrika yang luas dan cepat menjadi alasan utama mengapa mereka dianggap sebagai ancaman serius bagi ekosistem, peternakan lebah, dan kesehatan manusia. Mereka memiliki efek negatif pada populasi lebah madu setempat dan sering kali menggeser jenis lebah lokal dengan sendirinya.

Fakta 3: Cara lebah pembunuh Afrika membela sarangnya

Lebah pembunuh Afrika sangat melindungi sarangnya. Jika mereka merasa terancam, mereka akan menyerang secara massal dan mengeluarkan senyawa feromon untuk memberi tahu koloninya untuk ikut menyerang. Senyawa feromon ini dapat mencapai jarak yang cukup jauh, sehingga bisa memicu serangan dari koloni lain yang berada dalam radius yang sama.

Serangan lebah pembunuh Afrika ini terkadang berujung pada kematian manusia. Efek racun dari sengatannya sangat mematikan, terutama bagi anak-anak, orang tua, dan mereka yang alergi terhadap gigitan serangga.

Fakta 4: Perbedaan antara lebah pembunuh Afrika dan lebah madu biasa

Salah satu perbedaan utama antara lebah pembunuh Afrika dan lebah madu biasa adalah perilaku agresifitas mereka. Lebah madu biasa cenderung tenang dan tidak mudah terprovokasi, sedangkan lebah pembunuh Afrika cenderung mudah marah dan sering menyerang dalam jumlah besar.

Juga, lebah pembunuh Afrika memiliki waktu tanggapan yang lebih cepat daripada lebah madu biasa. Meskipun jarak serangannya lebih pendek, tapi ini kompensasi dengan serangan yang lebih cepat dan efektif.

Fakta 5: Upaya pengendalian lebah pembunuh Afrika

Karena potensi bahayanya, banyak organisasi dan peternak lebah yang melakukan upaya pengendalian terhadap lebah pembunuh Afrika. Salah satu metode yang umum digunakan adalah penggantian ratu koloni dengan lebah madu yang lebih tenang dan tidak agresif.

Penggantian ratu koloni ini dilakukan secara bertahap, dengan mengganti beberapa ratu koloni setiap tahun. Dengan demikian, diharapkan tingkat agresifitas lebah pembunuh Afrika dapat dikurangi seiring berjalannya waktu.

Also read:
Apa yang Harus Anda Ketahui tentang Royal Jelly Lebah
Kenapa Segerombolan Lebah Mengerumuni Lampu?

Kesimpulan

Lebah pembunuh Afrika merupakan jenis lebah yang memiliki reputasi yang mengerikan dan menakutkan. Mereka memiliki ukuran tubuh yang serupa dengan lebah madu biasa, namun memiliki warna hitam yang lebih gelap. Mereka juga dikenal dengan agresifitas tinggi dan serangan massal yang sering kali berujung pada kematian manusia.

Area sebaran lebah pembunuh Afrika meluas dari Afrika Timur hingga beberapa negara di Amerika Selatan. Penyebaran yang cepat dan perubahan ekosistem menjadi alasan utama mengapa mereka dianggap sebagai ancaman serius.

Meskipun demikian, upaya pengendalian dilakukan untuk mengurangi populasi lebah pembunuh Afrika dan menggantinya dengan lebah madu yang lebih tenang. Dengan demikian, diharapkan kerugian yang ditimbulkan oleh lebah pembunuh Afrika dapat dikurangi seiring berjalannya waktu.

Lebah Pembunuh Afrika